Salatiga, 26 Oktober 2013
Hari ini adalah hari yang hancur, sore hari setelah kerja, saya main ke warnet, dengan harapan bisa untuk mendownload file file internet tentang stroke, ternyata saya malah tertambat pada layanan video. Di layanan video itu saya membuka recent movie dan disana saya menonton film porno yang telah didownload pengguna sebelumnya.
Saya jatuh ke menonton komik The Breaker of new wave. Saya membaca komik ini karena suka. Ya, saya harus memutuskan berhenti, bagaimanapun caranya, dan mengatakan selamat tinggal pada komik.
Untuk pornografi, saya sebenarnya jijik melihatnya, dan risi, karena itu menyangkut hubungan suami istri, tetapi, well pagi ini masih kebayang bayang juga,
Video porno yang saya tonton, disana berkisar dengan pemerkosaan, tetapi disini, bedanya para pemerannya adalah bintang bokep, jadi agak aneh juga, pada mulanya sang perempuan diperkosa, tetapi setelahnya perempuannya tidak jadi ketakutan, tetapi malah senang diperkosa. Ada ada saja ide dari pembuat film porno ini, kemungkinan serotonin dan endorfin di otaknya memasuki masa candu, sehingga harus sampai pada titik ekstrem seperti itu. Pada batas antara serotonim dan endorfin yang normal, tidak akan sampai ke sana. Tidak sampai ke menikmati pemerkosaan dan sang perempuan sendiri tidak akan menikmati seks yang begitu kasar.
Seberapa kasarkah adegan pronografi yang saya tonton? well, maaf saya mengatakannya. Yang pasti anda akan muntah muntah saat mendengarnya, dan istri anda yang sah akan meminta anda menceraikannya jika anda mempraktekannya. Istri adalah pribadi yang memiliki tubuh, sedangkan pelacur adalah tubuh tanpa pribadi. Itulah faktanya, sehingga yang terjadi di film adalah sang pemeran berhak melakukan hal apapun terhadap pasangannya, dan teutama yang paling menonjol adalah perlakuan terhadap si perempuan. Contohnya adalah; fellatio, atau proses sang perempuan menghisap kemaluan lelaki dari loyo sampai ejakulasi. Perempuan nrmal manapun tidak akan mau fellatio. Kecuali perempuan yang dipaksa suaminya. Itu lain lagi, tetapi yang perawan, saat ditanyai waktu malam pertama pasti muntah bin jijai. Mengapa sampai mau fellatio? Saya akan jawab, karena sudah kecanduan endorfin, sudah sakaw sex, makanya sampai fellatio pun mau. Lalu yang kedua adalah memasturbasi cewek dengan tangan sampai dia ejakulasi, well itu juga kasar menurut saya, dan sepantasnya tidak langsung dilakukan pada malam pertama. Jika hal itu dilakukan, yang terjadi adalah sang perempuan ilfill dan tidak horni. Mengapa sampai dilakukan oleh film prono? Karena mereka sudah sakaw sex, sekali lagi itu jawabannya. Yang ketiga adalah menstimulasi gspot dengan 2 jari secara terus menerus, dengan cepat dan kasar well, jika istri anda dilakukan hal seperti ini pasti ngamuk ngamuk, karena diperlakukan seperti barang, dan bukan seperti manusia. Hal yang pasti terjadi adalah karena kecanduan endorfin, sakaw sex lagi. Jadi kesimpulannya, menonton video porno adalah seperti menonton orang menyandu.
Pada perempuan normal, sex adalah cinta, saat ia melakukan hubungan sex, itulah jiwa dan roh serta tubuhnya menjadi satu dengan pasangannya. Perempuan normal memiliki 3 hal, memiliki tubuh, jiwa dan roh yang aktif dan hadir. Pada pelacur dan pemeran film porno, sex adalah sex. Tidak ada cinta, hanyalah proses untuk mendapatkan sekerat roti dan menyambung nyawa. Walaupun memiliki tubuh jiwa dan roh, yang terjadi adalah jiwa dan rohnya tidak hadir, yang hadir hanyalah tubuhnya. Itulah mengapa, seakan akan film porno terlihat sangat vulgar dan tidak ada malu malu lagi. Ini dikarenakan sang perempuan sudah melepaskan tubuhnya dari jiwa dan rohnya. Yang kita lihat adalah seseorang lelaki bermain dengan tubuh perempuan tetapi menonaktifkan, atau tidak menyentuh jiwa dan rohnya. Seperti seseorang bermain dengan boneka, dengan barang, dan bukan dengan orang.Tubuh pelacur hanyalah alat, seseorang mengaksesnya tanpa mau mengenal pribadinya. Walaupun pada kenyataan nya, terjadi juga persatuan jiwa dan roh saat seseorang bersatu tubuh, baik dengan perempuan normal atau dengan pelacur.
Pada umumnya sex dilakukan suami istri sebagai rekreasi sehingga keesokan harinya mereka bisa menghadapi tanggung jawab yang lebih besar lagi sebagai suami istri. Antara membesarkan anak bersosialisasi, dan bekerja, menghasilkan hormon stress yang besar, sehingga Tuhan menciptakan sex. Sex adalah seperti obat penenang untuk sakit. Sedangkan yang terjadi di video porno adalah orang mencandu sex, mereka tidak menanggung stress dan tidak ada tanggung jawab pernikahan dan anak, yang ada hanyalah sex, rekreasi dan teruis menerus rekreasi, tanpa bekerja. Yang terjadi adalah obat penenang itu digunakan untuk candu, sehingga seluruh tubuh sakit semua. Di hari hari yang nomal, mereka akan sakaw, dan panas dingin, serta menggigil, reaksinya sama dengan mencandu narkoba, otak mereka akan membayangkan sex dan sex, sama seperti pecandu menginginkan obat dan obat lagi. Karena saat sex, sebenarnya seseorang mengakses narkoba alami didalam tubuh. Jadi saat menonton film porno, yang dibayangan saya adalah seperti menonton film pecandu narkoba. Jijik, saya tidak dapat membayangkan jika saya menjadi pecandu narkoba. Tuhan, jauhkan saya dari itu. Mungkin ini yang Amsal katakan tentang menjauhi pelacur karena jalannya ke dunia orang mati dibawah dan tidak diatas, karena pecandu narkoba semuanya hancur dan kebawah juga, tidak ada yang hidupnya keatas.